PADANG, GR -- Puluhan
warga tenaga pendidik guru, komite dan UPTD dari Kecamatan Padang
Barat, Padang Utara,
dan Nanggalo menyampaikan keluhannya pada anggota DPRD Kota Padang Maidestal
Hari Mahesa. Aspirasi tersebut
disampaikan, dalam agenda reses atau rehat masa sidang dua di Kelurahan
Belanti Padang Barat, Kamis (27/8).
Beragam aspirasi disampaikan kepada wakil rakyatnya,
serta Dinas Pendidikan Kota Padang Kepala Bidang Sekolah Dasar (Kabidas), Riswandi. Salah satunya, terkait pungutan
serta pendidikan gratis, yang sampai saat ini mereka tidak terlalu paham.
Demikian juga dengan sarana dan prasara, seperti gedung sekolah yang
tidak memadai dan nyaris roboh,
serta kerap jadi bulan-bulanan banjir saat hujan turun. Bangunan itu
adalah, gedung SDN 20
Berok Nipah, Kecamatan Padang Barat.
Pembangunan gedung itu, sebelumnya telah dimintakan ke pemko melalui Disdik Kota
Padang. Hal itu terkuak, saat peninjauan di lapangan, namun sampai detik ini belum ada
perhatian atau gebrakan dari pemko, untuk melakukan
rehabilitasi bangunan gedung sekolah itu.
“Kasihan
anak-anak, kalau suatu saat gedung itu roboh. Kondisinya sudah sangat
miring dan tinggal menunggu waktunya saja. Kemudian ketika hujan, ruang kelas tergenang dan anak-anak tidak dapat belajar,” ujar perwakilan SDN 20
dihadapan Esa dan Riswandi.
Di samping
itu, para guru juga bingung dengan penerapan pendidikan gratis yang
merupakan program kepala daerah. Kebingungan
tersebut, pelarangan melakukan pungutan bulanan terhadap wali murid. Sementara,
fasilitas terhadap sekolah masih belum memadai, tentu untuk menutupi hal itu
terpaksa dilakukan pungutan.
“Sepertinya, penerapan
pendidikan gratis hanya kelompok tertentu saja, maka kami mintakan kepada Esa
sebagai wakil rakyat menyampaikan aspirasi kami,” kata Ostanti, salah satu wali murid SDN 20.
Menanggapi persoalan tersebut, Esa menampung aspirasi puluhan para
guru SD di tiga kecamatan, termasuk UPTD dan Komite. Selain menyerap aspirasi di daerah pemilihan (Dapil) V. Ia
juga menyampaikan berbagai ide-ide terkait persoalan pendidikan, yang
selama ini masih sangat jauh dari harapan.
Sehingga meminta
para tenaga pendidik serta pendamping, untuk menyiapkan keluhannya dalam bentuk tertulis. Kemudian menjadi laporan
perkara untuk dibicarakan di tataran dewan dan juga mitra.
“Kebetulan, saya
diamanhkan pada Komisi
IV bidang pendidikan dan persoalan ini akan dibawa ke internal dan
menyampaikannya ke pemko. Sama-sama diketahui, dari
dinas juga datang dan semoga apa yang disampaikan para guru dapat segera
terealisasi,” ujarnya.
0 komentar:
Posting Komentar