PADANG, GR -- Anggota DPRD Kota Padang, Maidestal Hari Mahesa mengecam statemen yang dikeluarkan Kepala Kesbangpol Kota Padang, terkait terlambatnya usulan nama tokoh yang layak menerima penghargaan di HUT Kota Padang mendatang oleh DPRD Kota Padang.
Usulan yang disampaikan DPRD, kata Esa sapaan Maidestal, bukan asal mengapung saja, tapi memang sudah menjadi kajian dan kontribusi yang mereka berikan untuk Kota Padang sangat nyata.
“Sangat disayangkan, kalau apa yang kami usulkan tidak diakomodir. Kami juga menyesalkan sikap Pemko Padang, jika nama tokoh yang akan diberi penghargaan itu tidak bisa diubah,” katanya.
Dikatakannya, sebagai perwakilan dari masyarakat DPRD tidak pernah diberitahu ataupun diminta mengusulkan nama tokoh untuk diberi penghargaan. “Jangankan di minta, berkomunikasi saja dengan DPRD tidak ada. Kriterianya saja kami tidak tahu, tiba-tiba saat diusulkan nama katanya sudah terlambat. Kalau begini ceritanya, sebaiknya tahun ini tidak usah saja ada penghargaan,” ujarnya.
Dia mengatakan, kalau memang nama orang yang akan diberi penghargaan itu sudah ada, kenapa sampai dua hari jelang perayaan HUT Kota DPRD tidak diberitahu siapa saja yang akan menerima penghargaan itu.
“Kami bukan tidak menghargai siapa tokoh tersebut, tetapi masyarakat atau DPRD sebagai perwakilan masyarakat harus mengetahui tokoh ini. Penghargaan itu bukan sembarangan saja diberikan. Kami harus tahu kapabilitas, intergritas dan apa yang dibuat untuk Kota Padang,” jelasnya.
Selain itu, dia juga mempertanyakan siapa saja panitia seleksi yang memilih orang-orang yang akan diberi penghargaan itu. “Tak hanya tokoh yang perlu diketahui masyarakat, tapi siapa panitia seleksinya juga harus jelas kapabilitas, integritas dan SDM-nya. Jangan sampai orang yang diberi penghargaan itu hanya menguntungkan pribadi pimpinan kota, atau dengan kata lain hanya tim suksesnya saja. Padahal anggaran yang dipakai adalah uang milik rakyat Kota Padang,” katanya lagi.
Lebih lanjut dikatakannya, pemberian penghargaan itu jangan hanya sebatas seremonial saja dan sekedar pemberian pin emas. Perlu kehati-hatian, harusnya orang teruji di mata publik. “Pemberian penghargaan itu harus menjadi motivasi bagi warga lain, untuk berbuat lebih bagi kota ini. Selain itu, tokoh yang diberi penghargaan tersebut juga hendaknya diberi fasilitas lebih, jangan hanya sekedar penghargaan saja, sesudah itu habis,” ucapnya.
Senada dengan itu, Wakil Ketua DPRD Kota Padang, Wahyu Iramana Putra mengatakan, tidak ada istilah terlambat dalam usulan nama tokoh yang akan diberi penghargaan. Dia meminta, Pemko mempertimbangkan nama yang disampaikan DPRD beberapa hari lalu itu.
Dia mencontohkan, Benny Wendry, seorang tokoh muda yang merintis karir dari bawah di PTSP hingga kini menjadi orang nomor satu di perusahaan itu. Pabrik semen itu pun telah memberikan kontribusi bagi PAD mencapai Rp61 miliar setahun, belum lagi CSR yang mencapai ratusan miliar.
Sementara saat dihubungi melalui telepon seluler, Walikota Padang, Mahyeldi Ansharullah dan Seketaris Daerah (Sekda) Kota Padang, Nasir Ahmad tidak menjawab, padahal handphonenya aktif, sementara Kepala Kesbangpol Kota Padang, Eri Senjaya handphonenya tidak aktif. (Salwin)
0 komentar:
Posting Komentar