PADANG, GR - Permasalahan banjir yang kerap
melanda Kota Padang, sudah tak asing lagi bagi warga. Bila hujan deras
mengguyur, terutama di beberapa titik yang sudah
menjadi langganan, akan tergenang air bahkan dilanda banjir.
Menurut Iswanto
Kwara, anggota DPRD Kota Padang kepada Haluan, Minggu (10/1), kegiatan budaya gotong royong (goro) yang saat ini hampir mulai terkikis di masyarakat agar digagas kembali. Gotong royong merupakan salah satu filsafat dasar
bangsa Indonesia.
Minggu (10/1) pagi, ia mengajak seluruh warga yang ada di daerahnya
untuk kembali melaksanakan goro membersihkan lingkungan dan saluran drainase
yang menyebabkan banjir di daerah itu.
Ia mengatakan,
goro dilaksanakan di Banda Pulau Karam. Lokasi ini menjadi penyebab banjir di
kawasan Kampung Pondok, Belakang Tangsi dan Berok Nipah.
“Hal itu disebabkan banyaknya sedimen yang berasal dari kikisan tanah dan bekas reruntuhan
bangunan pasca gempa,” ujarnya.
Goro ini dipantau
langsung oleh Walikota Padang Mahyeldi Ansharullah. Pembenahan drainase, kebersihan lingkungan memang
menjadi fokus Pemko Padang di 2016 ini.
“Pelaksanaan goro
ini didukung oleh Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Padang
dengan menghadirkan ekskavator mini dan juga melibatkan Dinas Kebersihan dan Pertamanan
Kota Padang,” tutupnya. (salwin)
0 komentar:
Posting Komentar