PADANG, GR — Lambannya serapan anggaran di Kota Padang membuat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) menyayangkan hal itu. Pasalnya, program-program yang sudah dijanjikan oleh Mahyeldi-Emzalmi masih banyak yang belum terealisasi, seperti pembenahan dan pembangunan Pasar Raya Padang.
Wakil DPRD Kota Padang Wahyu Iramana Putra meminta Walikota Padang Mahyeldi Ansharullah harus bisa mendorong percepatan kerja SKPD. Kemudian, program yang sudah dirancang oleh SKPD tersebut jangan hanya program copy paste tahun lalu.
“Lebih parah lagi kegiatan SKPD itu hanya seminar-seminar yang seperti tahun sebelum-sebelumnya tidak jelas tujuannya apa,” paparnya.
Sementara itu masih banyak program lain yang lebih penting namun pengerjaannya tidak berjalan lancar. Seharusnya, realisasi pembangunan fisik ini harus didorong oleh walikota apalagi program itu sudah ada masterplannya atau perencanaannya.
“SKPD ini ujung tombak pembangunan. Jika walikota tidak terus mendorong kinerja SKPD saya khawatir pembangunan berjalan lambat,” ujarnya lagi.
Selain itu, Wahyu Iramana Putra meminta SKPD membuat masterplan pembangunan sebelum meminta anggaran, seperti pariwisata mau dibawa kemana dan seperti apa.
“Terarah dan jelas layanan seperti apa yang kita inginkan. Dinas pariwisata harus paham itu, jika ingin membenahi Pantai Padang misalnya, cobalah dekati dan rangkul one-one itu. Kalau perlu buat kelompok dan ajak studi banding ke tempat wisata yang maju. Dinas pariwisata harus memikirkan ini, jika ingin membenahi pariwisata kalau tidak kita lihat saja tidak akan berubah pariwisata kita. Masih seputar pemalakan parkir, harga selangit,” terangnya.
Serapan anggaran dalam APBD Kota Padang tahun 2015 tidak mencapai target atau masih rendah. Akhir Agustus serapan anggaran baru mencapai 45,40 persen seharusnya 60 persen.
Berdasarkan data di DPKA Padang, ada beberapa SKPD yang tidak capai target. Seperti, Dinas Perindagtamben (13,33 persen), RSUD Rasidin (25,51 persen), Bappeda (30,97 persen), Sekretariat Daerah (35,34 persen), Dinas Pekerjaan Umum (37,88 persen), BPMP2T (38,64 persen), Dinas TRTB dan Perumahan (38,72 persen), Dinsosnaker (42,06 persen).
Sebagian besar SKPD yang sudah mencapai target hanya kecamatan. Diantaranya, Kecamatan Padang Timur (68,77 persen), Kototangah (65,55 persen) dan Kuranji (65,19 persen).
Dan ada beberapa proyek yang akan baru di mulai seperti pembangunan blok II Pasar Raya senilai Rp24,5 miliar, Blok IV sebesar Rp7,5 miliar, Pasar Lubukbuaya sebesar Rp1,7 miliar dan pembangunan kios di Pantai Air Manih.
Anggota DPRD Kota Padang dari fraksi PPP Maidestal Hari Mahesa juga menilai kinerja SKPD tidak bisa merealisasikan anggaran sesuai target karena pimpinan SKPD banyak yang tidak paham.
Apalagi, pembangunan Kota Padang di bawah komando Mahyedi Ansharullah dan Emzalmi punya target dalam pembangunan. Jadi kepala SKPD yang dipilih harus mengatahui itu.
“Apalagi saat ini ada lelang jabatan untuk memilih kepala SKPD yang hebat, yang berkualitas. Jadi ke depan tidak ada lagi istilah realisasi anggaran tak capai target,” tutup Maidestal.
0 komentar:
Posting Komentar