PADANG, GR — Renovasi taman Palanta atau rumah dinas Wali Kota Padang yang memakai anggaran Rp 262 juta menimbulkan polemik di tengah masyarakat.
Banyak yang beranggapan uang tersebut terlalu besar untuk renovasi sebuah taman. Apalagi, kondisi perekonomian saat ini terbilang lesu, sehingga akan lebih baik kalau dana sebesar itu digunakan untuk pembangunan infrastruktur umum di Kota Padang.
Pantauan GR, di Palanta terlihat beberapa pekerja sedang mengerjakan perbaikan taman bagian depan. Di tempat itu terpampang papan informasi yang memuat detail proyek.
Dari papan tersebut diketahui izin renovasi taman rumah dinas itu dengan no 011/208/SPK/BU-VII/201. Tanggal kontrak 19 Juli 2015, nilai kontrak Rp 262.309.000, jangka waktu pengerjaan 90 hari kalender. Kontraktor pelaksana CV Alkombar Karya dan konsultan perencana CV Riesha Multi Mitra.
Anggota DPRD Padang yang juga Ketua Fraksi PAN Faisal Nasir, dana sebesar itu tidak logis kalau hanya untuk renovasi taman.
“Taman yang ada sudah memadai kalaupun harus direnovasi maksimal anggaran yang diperlukan Rp 40-50 juta, dengan dana segitu juga saya rasa sudah luar biasa,” terang Faisal.
Tentang anggaran yang telah disetujui DPRD, Faisal mengaku kalau anggota hanya mengetahui besaran APBD secara global.
“Kalau rincian per proyek itu disampaikan ke banggar DPRD saat rapat bersama dengan SKPD terkait,” ungkapnya.
Maidestal Hari Mahesa, anggota DPRD dari PPP mengatakan, saat ini yang bisa dilakukan masyarakat adalah mengawasi jalannya proyek renovasi tersebut karena bagaimanapun anggarannya telah disahkan dan pengerjaannya sudah berjalan.
“Sebelum anggaran disahkan dulu saya termasuk yang sering mengkritisi. Sekarang yang bisa kita lakukan adalah mengawasi bagaimana realisasinya dana yang begitu besar tersebut,” terangnya.
Maidestal juga menyorot sikap Pemko yang selama ini sering menyampaikan kalau APBD Padang minim tapi pada kenyataannya Pemko tetap menjalankan proyek yang memakan anggaran lebih Rp 1/4 miliar.
“Coba kalau dana sebesar itu digunakan untuk bedah rumah tentunya akan bisa membantu lebih dari 20 warga. Di dunia pendidikan, untuk beasiswa satu pelajar itu sekitar Rp 3 juta, tentunya dengan uang Rp 260 juta akan cukup banyak pelajar yang terbantu,” kata Maidestal mengibaratkan.
Melihat fenomena renovasi taman rumah dinas tersebut, Pamong Senior Rusdi Lubis angkat bicara. Menurutnya, pemerintah harus bisa melihat prioritas dan melihat bagaimana realisasi dari program unggulan pemerintah sudah berjalan 100 persen semua. Kalau memang sudah, tentunya tidak ada yang salah dengan renovasi taman tersebut.
“Sekarang tentunya pertanyaan yang muncul apakah renovasi taman tersebut termasuk prioritas. Dan apakah kalau tidak punya taman tidak hebat?” ujar Rusdi.
Sementara itu, Kepala Bagian (Kabag) Umum Pemko, Afriadi menjelaskan renovasi taman rumah dinas Wali Kota tersebut sudah sesuai anggaran, yaitu Rp 262 juta.
“Itu nanti pembangunannya sampai ke belakang. Kalau dilihat sekarang memang belum tuntas nanti kalau sudah selesai baru kelihatan bagaimana bentuknya,” tutur Afriadi.
Dia menambahkan, untuk penyusunan anggaran renovasi semuanya sudah melalui prosedur yang sesuai.
“Mulai dari penganggaran, perencanaan, dan juga persetujuan dari DPRD. Jadi semua prosedur sudah kami jalankan dan dalam renovasi taman tidak ada peraturan yang dilanggar,” pungkasnya. (Salwin)
0 komentar:
Posting Komentar