Bupati Tanah Datar M Shadiq Pasadigoe mendapat dukungan luas dari rantau. Beragam program yang digulirkannya, berhasil menjemput hati para perantau agar turut serta membangun kampung halaman.
Sebutlah misalnya para tokoh rantau asal Nagari Rao-Rao, Kecamatan Sungai Tarab. Ketika keprihatinan meluas terkait dengan meredup dan memprihatinkannya kondisi Masjid Rao-Rao yang berlokasi strategis di ruas jalan Batusangkar-Bukittinggi itu, Bupati Shadiq pun menyampaikan gagasan solusi. Gagasan itu dia diskusikan dengan masyarakat, pemuka masyarakat di kampung halaman dan pemuka masyarakat di rantau.
“Masih segar dalam ingatan saya, tiga setengah tahun lalu, masyarakat dan perantau Rao-Rao menyampaikan risau dan galau mereka tentang kondisi masjid yang masuk daftar situs cagar budaya ini. Diskusi mencari jalan keluarnya berlangsung penuh kekeluargaan. Hasilnya, hari ini dapat kita saksikan, betapa kemegahan masjid ini seakan menjemput kejayaan Minangkabau masa lalu,” ujar Shadiq, Sabtu (30/5), saat meresmikan hasil renovasi masjid dan pembangunan lapangan parkir bagi jemaah masjid.
Luas lapangan parkir itu mencapai 90 M2. Tanahnya diwakafkan oleh Asrizal Idrus. Lapangan parkir juga dilengkapi dengan tiga kios. Satu kios dioperasionalkan keluarga yang mewakafkan tanah dan dua kios lagi dioperasikan untuk menggerakkan ekonomi masjid. Dana yang dihabiskan untuk ketiga kegiatan itu mencapai Rp1,7 miliar. Menariknya, uang sebanyak itu hampir keseluruhannya berasal dari sumbangan 12 orang perantau Rao-Rao.
Itu adalah contoh yang diungkapkan Shadiq tentang betapa besarnya peranan perantau dalam membangun nagari. Kuncinya, kata dia, terjalinnya komunikasi yang baik antara masyarakat di kampung halaman, pemerintah daerah dan para perantau itu sendiri.
Bila Bupati Shadiq memujikan betapa dukungan perantau amat menentukan bagi pembangunan, maka perantau pun memujikan model kepemimpinan M Shadiq Pasadigoe dalam membangun kampung halaman dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menjalin partisipasi masyarakat. Sehingga para perantau pun jatuh hati untuk turut mendukung kegiatan itu.
“Bupati Shadiq adalah orang yang penuh enerjik, mampu membangun jaringan kerja yang bagus dengan segenap elemen, dapat mencarikan solusi dengan cepat dan tepat. Beliau amat responsif terhadap masalah yang dihadapi masyarakat dan nagari. Banyak kemajuan yang telah dicapai Tanah Datar selama berada di bawah kepemimpinan beliau,” ujar H Syaiful, salah seorang perantau.
Pujian terhadap kepemimpinan Shadiq, juga disampaikan Astri Asgani, Ketua Indojolito Peduli yang tak henti-hentinya menggelar berbagai aksi sosial ke Tanah Datar. Organisasi ini menghimpun para perantau Minang dalam membantu mendanai berbagai kegiatan sosial di kampung halaman.
“Komunikasi Shadiq dengan para perantau sangat bagus. Menurut saya, ini merupakan salah satu pendorong kenapa para perantau dengan begitu mudah mengucurkan bantuan untuk berbagai program pembangunan di kampung halaman,” ujar Ni At, sapaan akrab Astri Asgani.
Bersamaan dengan peresmian renovasi Masjid Rao-Rao yang dilindungi Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010 sebagai situs cagar budaya dan lapangan jamaah, digelar pula aksi sosial yang dimotori Ikatan Keluarga Rao-Rao (IKRAR) berupa sunatan massal. Sebanyak 280 anak dari keluarga kurang mampu, mendapatkan jatah khitanan gratis dan bantuan tas sekolah beserta uang tunai.
Selama ini, IKRAR juga aktif membantu pembangunan fisik di Tanah Datar dan menggelar berbagai program sosial, termasuk santunan terhadap 51 orang anak asuh. Sebanyak 12 orang mahasiswa diberi bantuan Rp 500ribu per orang setiap bulan, 15 orang siswa SMA dengan bantuan Rp275 ribu, 14 orang siswa SMP dengan bantuan Rp200 ribu dan 10 murid SD dengan bantuan Rp150 ribu. Bantuan lain yang diberikan kepada para siswa itu adalah menyelenggarakan bimbingan belajar gratis, baik untuk mata pelajaran umum maupun keagamaan.
Indojolito Peduli
Selain IKRAR yang merupakan organisasi perantau Rao-Rao, organisasi lain yang dikenal amat kerap melakukan aksi sosial di Tanah Datar adalah Indojolito Peduli. Bersamaan dengan aksi yang dilakukan IKRAR kemarin, Indojolito Peduli juga melakukan sunatan massal untuk 90 anak di Lintau Buo Utara.
Aksi sunatan massal ini, menurut Astri Asgani, sudah merupakan program rutin yang mereka lakukan untuk anak-anak keluarga tidak mampu di Sumbar, termasuk Tanah Datar. Selain sunatan massal, Indojolito Peduli yang digerakkan Astri bersama Hj. Meriwati dan beberapa tokoh rantau lainnya, juga rutin menggelar bantuan-bantuan sosial lainnya. (**)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar