Jumat, 05 Juni 2015

Lebih dari 10 Tahun, Kota Padang Akhirnya Miliki Terminal Angkot

Lebih dari 10 tahun Kota Padang tak mempunyai terminal angkutan kota (angkot). Akhirnya, di bawah kepemimpinan Mahyeldi-Emzalmi (MahEm) transportasi Kota Padang mulai berbenah. Apalagi salah satu dari 10 program unggulan MahEm, yakni menyediakan terminal angkot dan terminal bus dalam dua  tahun, serta penataan sistem transportasi kota yang lebih baik mulai terlihat.
Menurut Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi (Dishub Kominfo) Kota Padang, Rudy Rinaldy, awal kehadiran pangkalan angkot memang penuh dengan tantangan. Namun, demi terurainya kemacetan di Kota Padang kebiasaan sopir angkot yang tidak biasa masuk pangkalan terus di pantau setiap hari. “Dengan kehadiran pangkalan angkot untuk jalur timur dan selatan, kemacetan sudah bisa terurai,” katanya.
Dikatakan Rudy Rinaldy, untuk memaksimalkan pangkalan angkot tersebut akan dilakukan pelebaran pangkalan. Dilihat dari sisa lahan yang akan dijadikan pelebaran pangkalan angkot tersebut, diperkirakan bisa ditambah sebanyak tiga lajur lagi. Ini baru bisa dilakukan, ketika pedagang yang menempati kios penampungan sudah dipindahkan ke Pasar Inpres.
Dishub Kominfo di tahun 2015 ini, juga sudah merencakan terminal Angkutan Kota Dalam Provinsi (AKDP) dan Angkutan Kota Antar Provinsi (AKAP) Tipe A di Anak Aia, Koto Tangah, dengan lahan seluas 4,5 hektare dan diperkirakan menelan dana sebesar Rp50 miliar, yang diambil dari APBD Kota Padang dan APBN. Tahun ini, baru dianggarkan sebanyak Rp10 miliar, di antaranya Rp5 miliar dari APBD Kota Padang dan Rp5 miliar dari APBN.
“Kita berharap terminal di Anak Aia bisa secepatnya di mulai pembangunan, karena tahun 2015 ini sudah kita anggarkan,” jelas Rudy Rinaldy.
Dishub Kominfo juga melakukan terobosan untuk mengurai kemacetan di kawasan By Pass dengan melarang truk masuk selama dua jam pada pagi dan sore, yang diberlakukan mulai pukul 06.00 WIB-08.00 WIB dan pukul 16.00 WIB - 18.30 WIB. Di dua jam tersebut merupakan jam sibuk, sehingga banyak kendaraan yang lalu lalang, terutama kendaraan pribadi dan umum.
Sedangkan untuk prestasi Kota Padang di bidang transportasi di bawah kepemimpinan MahEm sudah terlihat akhir 2014 lalu, yakni meraih penghargaan Wahana Tata Nugraha (WTN). WTN ini diberikan untuk kategori lima kota besar di Indonesia. Salah satunya Pemko Padang, yang meraih penghargaan tingkat nasional di bidang lalu lintas, yang sudah menunggu selama 10 tahun (2004-2014).
“Kelima kota besar yang memperoleh Piala WTN tersebut yakni Kota Padang, Kota Pekanbaru, Kota Bandar Lampung, Kota Balikpapan dan Kota Denpasar. Sepuluh tahun absen, akhirnya Kota Padang meraih penghargaan itu,” katanya. (*)

0 komentar:

Posting Komentar